Pengarang: Achi TM. Penerbit QultumMedia, 2007, tebal 288 halaman.
Buku ini mnceritakan tentang sepasang sahabat sejati. Mereka adalah soulmate, dan tidak dapat dipisahkan. Berbagai kesamaan mereka miliki. Mulai dari tanggal, bulan, dan tahun lahir hingga menitnya yang sama, bahkan rumah sakitnya juga sama. Karena rumah mereka berdekatan, mereka selalu bermain bersama.
Kedua anak itu bernama Winda dan Tya. Winda adalah anak yang pemurung, sedangkan Tya adalah anak yang periang. Setiap berulang tahun, mereka selalu merayakannya bersama. Mereka saling bertukar kado setiap tahun. Tya selalu memberi hadiah yang aneh kepada Winda, tetapi Winda sangat senang sekali menerimanya.
Tetapi hal itu hanya berlangsung selama delapan tahun. Sehari sebelum hari ulang tahun mereka, Tya harus pindah karena orang tuanya sudah bercerai. Rumah yang ditempati Tya akan dihuni oleh papa dan mama tirinya, sedangkan Tya pindah ke Jawa Timur bersama mamanya.
Pada malam hari sebelum keberangkatan Tya, mereka berdua membuat sebuah rahasia di Sekolah Dasar mereka. Mereka akan mengubur kado ulang tahun dan akan digali bersama-sama pada usia 17 tahun. Mereka berdua berjanji untu tidak menggalinya sebelum ulang tahun ke-17, walaupun menguburnya boleh kapan saja.
Hari berganti hari, tahun berganti tahun. Sekarang Winda sudah duduk di kelas 1 SMA dan berumur 16 tahun. Sejak berpisah dengan Tya, Winda menjadi tambah pendiam dan waktunya hanya disempatkan untuk belajar. Makanya Winda selalu mendapat juara umum. Saat belajar, kelas Winda kedatangan siswi baru bernama Tya dari Jawa Timur. Winda teringat sahabat masa kecilnya, dan tersadar ternyata itu memang sahabatnya yang sudah lama terpisah.
Namun Winda sedikit kecewa karena sifat Tya sekarang sudah berubah. Tya menjadi perokok berat, suka mabuk-mabukan dan suka memakai shabu. Winda menjadi sedih dan mencoba untuk menyadarkannya, tetapi Tya tidak mau.
Suatu saat, Tya mengalami depresi karena harus mengikuti papanya pindah. Dia akhirnya memakai obat-obatan terlarang dalam jumlah banyak. Akhirnya ia mengalami amnesia karena tanpa disadari dia membenturkan kepalanya ke tembok dan mengeluarkan banyak darah. Saat Tya mengalami amnesia, dokter menyarankan agar Tya tinggal di tengah-tengah keluarga yang harmonis. Karena orangtua Tya sudah bercerai dan mamanya sudah meninggal, Winda meminta izin kepada mamanya agar Tya tinggal di rumah mereka. Demikianlah, papa Tya serta kedua orangtua Winda mengizinkan Tya tinggal di rumah keluarga Winda.
Setelah Tya diizinkan keluar dari rumah sakit dan sudah lumayan sehat, Winda mengajak Tya pergi ke sekolah tempat mereka dulu menguburkan kado ulang tahun ke-17 mereka. Ternyata Winda memberikan jilbab dan jam tangan kepada Tya. Tetapi Tya memberikan boneka kodok yang diambilnya ketika hari perpisahan. Tya juga memberikan shabu kepada Winda. Shabu itu bukan untuk dipakai, namun sebuah pengakuan Tya bahwa selama mereka berpisah dia sudah banyak berubah, dan Tya meminta maaf. Setelah selesai menggali, mereka pulang bersama dengan ceria.
Saya sangat suka buku ini, karena mengajarkan kepada kita untuk selalu menepati janji. Kemudian kita harus menjaga orang yang kita sayangi agar terjauh dari siksa api neraka. SAya juga suka karena cerita ini mengingatkan saya pada sahabat saya yang pergi… (uhuk…uhuk… jadi sedih…). Sayangnya sampai sekarang saya belum berjumpa lagi dengan dengannya. Semoga Allah bisa mempertemukan kami kembali, amin.
Wowwwwwwwwwwwwwwww,.,.,Very Good
ReplyDelete